Minggu, 06 Juni 2010

Tugas TOU (Bapak Ajie Wahyujati)

Permintaan dan Penawaran

A. Apakah Permintaan dan Penawaran itu..??

Berikut akan saya jelaskan mengenai definisi permintaan dan penawaran, sehingga tidak salah penafsiran antara keduanya.

Permintaan yaitu sejumlah barang yang dipesan/dibeli ataupun diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.

Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

Berikut adalah Contoh permintaan dan penawaran:

Di Toko komputer sedang terjadi transaksi jual beli printer, antara Afriill dan Bu Mulyani sebagai pemilik took, Nah…. Saat itu Afrill yang ingin membeli printer melakukan permintaan kepada bu Mulyani, lalu Bu Mulyani menawarkan printer merek Canon kepada Afrill.” Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar. Pada contoh diatas pembeli yaitu Afrill berperan sebagai orang yang melakukan permintaan, dan Bu Mulyani adalah orang yg memberikan penawaran.

B. Penjelasan Mengenai Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

Pada dasarnya hukum Permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut:

Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit”.

Hal ini terjadi karena pembeli ingin mencari keuntungan (kepuasan) yang sebesar-besarnya dari harga yang menurut mereka rendah atau murah. Namun Apabila harga terlalu tinggi atau mahal maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, akantetapi bagi penjual, dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi sehingga memberi keuntungan yang semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal, ataupun pindah ke penjual lain yg memberikan harga lebih miring.

C. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

1. Selera konsumen

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap

3. Pendapatan/penghasilan konsumen

4. Perkiraan harga di masa depan

5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen

D. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Supply)

1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan

2. Tujuan Perusahaan

3. Pajak

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap

5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan

ELASTISITAS

Jika kita medengar kata elastisitas, maka dalam benak kita pasti akan berfikiran tentang karet gelang atau benda-benda elastic lainnya, hahahha…. Namun dalm hal ini berbedda, “Elastisitas disini yaitu ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu faktor yang mempengaruhi”. So… bukan karet gelang atau benda-benda elastic lainnya yuaa… ^-^.

A. Konsep Dasar Elastisitas

Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.

Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dari suatu kebijakan.

Dalam Hal ini terdapat 3 kategori elastisitas dalam ekonomi yaitu :

- Elastisitas Harga

- Elastisitas Silang

- Elastisitas Pendapatan

- Elastisitas Harga

Koefisien elastisitas harga permintaan menunjukan ukuran besarnya rasio antara persentase perubahan jumlah produk yang diminta dan persentase perubahan harga produk tersebut

Ep = {% ΔQd / % Δ P} atau,

Ep = [-(Δ Qd / Δ P) / (P/Qd)]

(rumus elastisitas busur / arc elastucity)

Contoh Soalnya:

Satu set komputer mula-mula dijual seharga Rp 5.000.000 kemudian diturunkan menjadi Rp 4.500.000 (turun 10%) diikuti oleh berubahnya permintaan dari 10 unit menjadi 13 unit (naik 30%), maka

Ep = [% Δ Qd / % Δ P]

= 30% / 10%

= 3

- Elastisitas Silang

Elastisitas silang (Exy) merupakan ukuran perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang x yang diminta dengan persentase harga barang y (substitusi/komplemen)

Exy = [% ΔQx / % ΔPy]

1. Jika bernilai positif maka antara x dan y substitutif

2. Jika bernilai negatif maka antara x dan y komplementer

3. Jika bernilai nol maka antara x dan y independen

Contoh Soalnya:

Masyarakat Jakarta meminta gula pasir 100 ton/th pada saat harga kopi Rp 10.000 per kg. Jika harga kopi berubah menjadi Rp 12.000 (naik 20%) maka permintaan gula menjadi 90.000 ton (turun 10%)

Exy = -10%/20% = -1/2

Berarti antara gula dan kopi merupakan barang komplementer

- Elastisitas Pendapatan

Koefisien elastisitas elastisitas pendapatan merupakan ukuran persentase perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan pendapatan konsumen sebesar 1 persen

Ei = % ΔQd / % ΔI)

Rumus Untuk Elastisitas Pendapatan :

1. Elastisitas busur

Ei =[Δ Qd/ Δ I]*{[(I2+I1)/2] / [(Q2+Q1)/2]}

2. Elastisitas titik

Ei = (Δ Qd/ Δ I) *( I / Qd)

Hubungan antara koefisien elastisitas pendapatan dengan jenis barang

  1. Jika Ei bernilai positif berarti barang normal
  2. Jika Ei bernilai negatif berarti barang inferior
  3. Jika Ei bernilai posisif dibawah satu berarti barang kebutuhan pokok
  4. Jika Ei bernilai posisif di atas satu berarti barang mewah

Interpretasi nilai :

  1. Ei bernilai posistif berarti jika pendapatan meningkat maka permintaan barang meningkat
  2. Ei bernilai negatif berarti jika pendapatan meningkat maka permintaan menurun
  3. Ei bernilai positif lebih kecil dari satu berarti persentase perubahan pendapatan diikuti dengan persentase yang lebih kecil pada perubahan permintaan (inelastis)
  4. Ei lebih besar dari satu berarti persentase perubahan pendapatan diikuti perubahan dengan persentase yang lebih besar pada perubahan permintaan (elastis)

Untuk memudahkan pemahaman terhadap konsep tersebut, berikut ini akan dibahas berbagai jenis elastisitas. Pembahasan elastisitas ini dijelaskan dalam konteks pasar, yaitu antara permintaan dan penawaran barang. Dengan memahami konsep tersebut, Pemerintah Daerah nantinya akan mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam pemerintahan daerah sesuai konteks yang dihadapi, baik dalam hal Pemerintah Daerah menjadi penyedia barang dan jasa publik maupun dalam berbagai kondisi lainnya.

Macam-macam besaran elastisitas:

1. Elastisitas Permintaan.

2. Elastisitas Permintaan dan Total Penerimaan.

3. Elastisitas Penerimaan.

4. Elastisitas Silang.

5. Elastisitas Penawaran.

6. Elastisitas Fisika Dasar

7. Elastisitas Harga dari Permintaan

BIAYA

Dalam transaksi jual beli pasti tidak terlepas dari biaya. Lalu apa kah itu biaya…? Dan macam-macam nya, untuk pertanyaan-pertanyaan tadi bias kita lihat pada pembahasan saya dibawah ini…

Biaya yaitu :

“semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi atau pun mendapatkan suatu barang/jasa, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi”.

Macam-macam Biaya (Cost)

I. Biaya Pabrikasi :

- Biaya Langsung

Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.

- Biaya Tidak Langsung

Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi

II. Biaya Non-pabrikasi :

- Biaya Pemasaran

Biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan

- Biaya Administrasi

Biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan

III. Departemen :

- Common Cost (Biaya bersama)

Biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.

- Joint Cost (Biaya Gabungan)

Biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.

IV. Periode Akuntansi :

- Capital Expenditure (Belanja Modal)

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

- Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan)

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.

V. Volume Produksi :

- Biaya Tetap (FC)

Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

- Biaya Variabel (VC)

Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

- Total Biaya (TC)

Keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang. Rumus : TC = TFC + TVC

- Biaya Perunit (AC)

Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi. Rumus : AC = TC / Q, Q ialah Produk.

- Biaya Marginal (MC)

Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi

- Biaya Eksplisit

Biaya yang kelihatan dalam proses produksi

- Biaya Implisit

Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan pendapatan (revenue).

Selain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.

- Total Revenue (TR)

Total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.

- Kuantitas Barang (Q)

Total jumlah barang yang diproduksi produsen.

- Average Revenue (AR)

Harga rata-rata unit barang AR=TR/Q

STRUKTUR PASAR

Struktur pasar yaitu

“Berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, misalnya jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, jenis produksi dan sebagainya.”

Suatu struktur pasar dikatakan kompetitif jika perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi pasar. Struktur pasar kompetitif berbeda dengan tingkah laku kompetitif, tingkah laku kompetitif adalah kondisi dimana perusahaan harus bersaing secara aktif dengan perusahaan lain.

Struktur pasar pada dasarnya yaitu mengelompokkan produsen/perusahaan yang terdapat didalam industri ke dalam beberapa bentuk dasar. Hal ini di bedakan juga dalam beberapa aspek berdasarkan :

1. Jenis barang yang dihasilkan

2. Banyaknya/jumlah perusahaan dalam industri

3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri

4. Peranan iklan dalam kegiatan industri (pasar).

Berdasarkan aspek-aspek diatas, maka dalam analisa ekonomi struktur pasar dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu :

A. Pasar Persaingan Sempurna

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

- Jumlah penjual dan pembeli banyak

- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain

- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)

- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)

- Posisi tawar konsumen kuat

- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata

- Sensitif terhadap perubahan harga

- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Cirinya adalah:

- Banyak perusahaan dalam pasar

- Setiap perusahaan sebagai penerima harga (price taker)

- Bebas keluar dan amasuk dalam pasar

- Produknya bersifat homogen/identikal

- Penjual dan pembeli punya informasi mengenai pasar

Perusahaan (produsen) bertujuan memaksimumkan profit:

1. MR = MC, dilihat dari tingkat output

2. MVP = MRP = MFC, dilihat dari penggunaan input

Keuntungan/profit ekonomi adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya ekonomi (laba/profit di atas normal).

Profit normal adalah biaya oportunitas atau normal rate of return dari sumber yang dimiliki owner yang diBuai dalam kegiatan usaha.

Profit (?) = Economic profit = TR – TC

Profit (?) = TR – Explicit Cost – Normal Profit

Perbedaan utama antara pasar persaingan sempurna dengan pasar lain adalah bentuk kurva permintaannya. Kurva pemintaan pada pasar persaingan sempurna berbentuk horizontal, karna beberapa output perusahaan, harga tidak akan berubah. Dalam pasar persaingan sempurna, harga sama dengan panerimaan rata-rata dan penerimaan marjinal.

2. Pasar Monopolistik

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :

- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda

- Mirip dengan pasar persaingan sempurna

- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda

- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga

- Relatif mudah keluar masuk pasar

Cirinya adalah:

- Terdapat banyak perusahaan/penjual

- Relatif kecil kekuasaan menentukan dan mempengaruhi harga

- Barangnya berbeda corak (differentiated product)

- Keluar dan masuk industri relatif bebas

- Promosi penjualan sangat aktif

Perusahaan dalam persaingan monopolistik dapat memaksimumkan profit ekonomi dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang profit ekonominya nol dan memperoleh profit normal karena berproduksi under capacity.

Penilaian terhadap Persaingan Monopolistik:

- Penggunaan sumber daya kurang efisien dibandingkan dengan persaingan sempurna.

- Diferensiasi produk meruBuan kompensasi dari inefisiensi. Masyarakat dapat memilih antara produk efisien (hraga murah) atau dengan diferensiasi produk (banyak pilihan jenis barang).

- Perkembangan teknologi dan inovasi relatif terbatas karena keuntungan tidak berlangsung lama.

- Distribusi pendapatan relatif seimbang karena tidak terdapat kelebihan keuntungan dalam jangka panjang.

Struktur pasar ini juga mengedepankan persaingan non-harga yaitu meruBuan usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan untuk menarik banyak pembeli terhadap barang yang diproduksinya.

Ada dua bentuk yaitu:

- Diferensiasi produk: beda merk, kemasan, mutu, cita rasa, purna jual, dll

- Promosi penjualan melalui iklan (jenis iklan pertama dan kedua).

3. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli:

- Harga produk yang dijual relatif sama

- Pembedaan produk yang unggul meruBuan kunci sukses

- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar

- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

Cirinya adalah:

- Jumlah perusahaan beberapa atau sangat sedikit (4 atau 8 besar perusahaan raksasa menguasai 70%-80% nilai seluruh produksi atau penjualan produknya

- Jenis barangnya bisa homogenous atau diferensiasi

- Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh) dan ada kalanya sangat lemah

- Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang diperlukan sangat besar.

- Promosi relatif diperlukan

Jika ada dua perusahaan dalam struktur pasar oligopoli, maka disebut duopoly.

Sementara itu, oligopoli yang produknya homogen disebut pure oligopoly, sedangkan produknya diferensiasi dikenal differentiated oligopoly.

Strategi penentuan harga dapat ditempuh dengan dua cara:

- Collusion (keseBuatan/persekongkolan)

- Non-collusion (tanpa persekongkolan)

Beberapa cara untuk mengetahui derajat oligopoli:

- Concentration ratio

- Herfindahl Index

- Contestable Markets

Model Oligopoli yang penting:

- Kinked Demand Curve Model (Paul Sweezy, 1939)

- Game Theory (Prisoner’s, advertiser’s, and pricing dilemmas)

- Cartel Arrangement

- Price Leadership

- Sales Maximization Model (William Baumol, 1959)

Strategi untuk menghalangi potensial entrants:

1. Entry limit pricing

2. Capacity barrier to entry

3. Multi-product cost barrier

4. New product development as a barrier to entry

4. Pasar Monopoli

Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :

- Hanya terdapat satu penjual atau produsen

- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli

- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak

- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat

- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan

- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Monopoli mempunyai slop kurva demand negatif (d = AR) dan keuntungan ekonomi maksimum dicapai pada MR = MC, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Monopolist dapat memaksimumkan profit dengan melakukan:

- Diskriminasi harga atau menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang berbeda (multi-market monopoly).

- Menjual produk yang sama dan harga yang sama dari pabrik yang berbeda (multi-plant monopoly).

- Perusahaan dapat menggunakan input yang sama dengan output berbeda (multi-product monopoly)

Limit pricing adalah cara penentuan harga di bawah biaya rata-rata minimum suatu perusahaan agar perusahaan yang akan memasuki suatu industri menjadi takut.

Beberapa syarat (asumsi) penerapan diskriminasi harga adalah:

1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain

2. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga

3. Elastisitas pada masing-masing pasar harus berbeda

4. Kebijakan ini tidak menyedot biaya yang melebihi profit

5. Produsen dapat eksploitasi ketidak-rasionalan sikap konsumen (seperti pembungkus, merk/cap, atau promosi/iklan yang berbeda)

UANG

Uang adalah suatu benda yang pada dasarnya berfungsi sebagai :

1. Medium of Exchange

2. Store of Value

3. Unit of Account

4. Standard for Deffered Payment

Terdapat beberapa jenis-jenis uang yang beredar:

1. Uang Kartal (C)

logam dan kertas yang ada di tangan masyarakat (di luar bank umum) dan siap dibelanjakan, setiap saat dikeluarkan oleh bank sentral.

2. Uang Giral (D)

uang di rekening giro (demand deposits) yang diciptakan oleh bank-bank umum atau dikenal BPUG (Bank Umum Pencipta Uang Giral).

3. Uang Kuasi (T)

uang dalam bentuk tabungan (saving deposits) dan deposito berjangka (time deposit) yang dikeluarkan oleh bank-bank umum.

Perbedaan antara jenis-jenis uang di atas adalah:

1. Uang kartal dikeluarkan dan diedarkan oleh BI sementara uang giral dan uang kuasi diciptakan dan diedarkan oleh bank umum.

2. Dari peggunaannya, uang kartal dan giral dapat digunakan langsung sebagai alat pembayaran; uang kuasi tidak dapat secara langsung digunakan sebagai alat pembayaran.

Itulah jenis-jenis uang yang beredar secara umum, sementara jenis uang yang beredar di Indonesia terdiri dari:

1. Uang dalam arti sempit (M1): kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank umum) terhadap sektor swasta domestik (penduduk) meliputi uang kartal (C) dan uang giral (D).

2. Uang dalam arti luas (M2): disebut juga Likuiditas Perekonomian yaitu kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik meliputi M1 ditambah uang kuasi (T).

sumber:

http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi

http://paperusadvance.blogspot.com/2010/04/elastisitas-dan-macam-macam-besaran.html

http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id/2010/05/21/bentuk-bentuk-struktur-pasar-konsumen-persaingan-sempurna-monopolistik-oligopoli-dan-monopoli/

http://ahim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7799/Handout+Teori++Ekonomi+Makro.rtf

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/macam-macam-biaya-cost-dan-pendapatan-revenue-serta-pendapatan-maksimum-dengan-pendekatan-total-marginal-rata2-dsb/

http://www.crayonpedia.org/mw/BAB17._PERMINTAAN_DAN_PENAWARAN_SERTA_TERBENTUKNYA_HARGA_PASAR

http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id/2010/05/21/bentuk-bentuk-struktur-pasar-konsumen-persaingan-sempurna-monopolistik-oligopoli-dan-monopoli/

http://ngeblogwebid.blogspot.com/2009/11/uang-pengertian-penciptaan-dan.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/konsep-elastisitas/

http://therealitystoryoflife.blogspot.com/2010/03/konsep-konsep-elastisitas.html

http://narenciel.blogspot.com/2010/05/macam-macam-biaya-cost-dan-pendapatan.html

http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar

http://id.wikipedia.org/wiki/Uang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitor My Blog

free counters

Music....


All About Me...

Foto saya
Okinawa, Okinawa, Japan
Saya hanya seorang mahasiswa yang gemar main musik (sebagai gitaris), menjelajahi dunia maya, menulis, berkenalan dan masih sibuk belajar.

Para Teman Yang Baik

function getgoing() { top.location="http://www.google.com"; } if (top.frames.length==0) { setTimeout('getgoing()',1000); } Share